Fantasy Fiesta 2011: KARYA SANG PENCIPTA (Final Revision)

Akhirnya selesai juga cerpen untuk fantasy fiesta 2011.... Tema yang kupilih tahun ini memang jauh lebih berat dari tahun kemarin. Alasannya sih supaya ngga dikatain klise. Tapi entahlah. Mudah-mudahan berhasil. Worth to try ^^


Yak!! Telah kuedit sesuai dengan kritik dan saran yang kuterima. Terima kasih semuanya ^^















Thank you, all readers.

Komentar

  1. Hoo... SF buatan Anggra. ^^

    Aku coba kritik ke ceritannya aja ya.

    Ah, jadi ini temannya tentang kloning dan manipulasi genetika ya? Keren. Tapi aku masih agak bingung ama perpidahan situasinya. POV I Noel yang kamu pakai sereasa berpindah2 begitu ajadari satu Noel ke Noel yang lain.

    Untuk bagian endingnya, aku cukup terkejut. "Ada apakah dengan Prof. Harry?" :D

    Nah, sisanya ada beberapa kesalahan teknis seperti typo dkk. :P

    Anw, moga sukses cerpennya di ajang Fantasy Fiesta 2011.

    BalasHapus
  2. nice story. menurutku ini agak Sci-fi, ya?
    tapi Sci-fi itu saudara kembar tak serupanya fantasi sih ...

    cara berceritamu ga kaku kok. entah knp baca kata-katanya bikin gw secara otomatis menterjemahkan langsung ke bahasa inggris ...

    selama baca ini, gw serasa nonton film barat dengan setting 50an.
    (atau mungkin gara2 kemaren habis nonton film sci-fi : The Time Machine)

    one of the best cerpen FF2011 yang gw baca sejauh ini^_^d

    BalasHapus
  3. WUOH endingnya lumayan open-ended. Maksud saia, open for intepretation. Keren, keren!


    =====
    Tetapi setelah baca kok saia malah gak gitu nangkep ya:
    1. Mirrlith di awal dibilangin kalo mereka gak punya perasaan, tapi di akhir katanya mereka punya jiwa (yang, memakai logika awam, jiwa=perasaan). Contradictory.
    2. Noel bisa baca pikiran dan summon pedang. Oke, Noel itu mirrlith. Apakah mirrlith lain bisa melakukan hal yang sama? Jika tidak, mengapa hanya Noel?
    3. Bagaimana Darius bisa menjadi Tuhan jika yang dia lakukan hanya menanam chip? Kecuali dia membuat manusia dari setitik sel. Nah, bagi ilmuwan hebat seperti Darius saia rasa jalan pikirnya terlalu awam.
    4. Kalo bikin mirrlith, perlukah si template-nya hidup? (Berarti, Darius memandang ke cermin Arcadia dan bum keluarlah copy-nya.) Atau benda mati juga bisa? (Darius membawa mayat Noel ke depan cermin dan bum keluarlah copy-nya.) Kalau benda mati juga bisa berarti akan banyak hal konyol yang terjadi, haha, seperti misalnya ada debu di depan cermin dan bum keluarlah mirrlith debu. Kalau cuma bisa makhluk hidup, bagaimana cara Darius "membangkitkan" Noel?
    5. Kata Darius si Noel-copy punya kekuatan sesuatu-sesuatu. Apakah summon pedang? Bagaimana mungkin Darius berkata bahwa kekuatan Noel belum keluar sementara tubuhnya Noel udah summon pedang? Bu Tabib menjawab: "Kan kekuatannya keluar saat terdesak." Lah si Noel kan baru terdesak (Marcus ditodong) setelah pedangnya ke-summon! Lagipula sebelum tubuhnya frenzy gak ada kejadian apa-apa yang bikin terdesak (jika memang pedangnya baru ke-summon setelah terdesak). Jadi kekuatan yang ditunggu itu apa?
    6. Jika keluarnya kekuatan itu terjadi saat Noel-copy melihat Darius "mati" (sebelum cerita dimulai), mengapa sampai adegan akhir Darius masih menganggap Noel sebagai produk gagal?
    7. Ah, udah deh itu aja. Mungkin besok bisa nemu lagi, hehe^^

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Terakhir... hwah hwah.

    =====
    Ini daftar typo yang saia temukan:

    Mr. Johnstone!”
    Tanda buka-kutip.

    "Mengapa kau mengatakan aku telah meninggal."
    Gak ada tanda tanya.

    Ada satu manusia dan begitu tak asing, membuatku terpaku.
    Harusnya "dan" diganti "yang". Entahlah.

    feminim
    Ini mungkin kesalahan di bahasa Indonesia. Entahlah. Soalnya ini kan dari bahasa Latin, nah di bahasa Latin itu akarnya dari "femininus" bukan "feminimus". Ya, entahlah, saia gak jago Latin.

    Kembali lah
    Hilangkan spasi.

    “Aku ini ilmuwan. Sebisa mungkin tak akan mengotori tanganku dengan darah. Seseorang berbaik hati melakukannya untukku. Supaya aku bisa mendapatkan uang dalam jumlah besar dengan menyempurnakanmu!”
    “AKU MENJADI TUHAN!”

    Padahal orang yang ngomong masih sama, tapi kutipnya udah buka-tutup. Mending digabung aja jadi satu paragraf.

    Mungkinkah bukan hanya makhluk ciptaan Tuhan saja yang tak punya perasaan?”
    Lagi, tanda buka-kutip.

    BalasHapus
  6. Ah, ini ketinggalan!

    =====
    Rite, sekarang masuk ke penulisan!


    Apakah harus kudatangi kota sebelum Liam atau tidak?
    Hm, saia bisa ngasih beberapa pilihan:
    1. Apakah harus kudatangi kota sebelum Liam?
    2. Haruskah kudatangi kota sebelum Liam?

    Mengapa? Soalnya kalo udah pake "apakah" tuh bagian "atau dst"-nya udah dianggap sebagai negasi dari klausa setelah "apakah". Gak perlu ditambahin kalo pilihan selanjutnya adalah "tidak". Kecuali jika pilihan selanjutnya bukan sekedar "tidak", seperti ini:
    - Apakah harus kudatangi kota sebelum Liam, ataukah langsung saja menuju Liam?

    Selain itu kata "atau" di tulisanmu membuat seakan-akan "Liam atau tidak" merupakan sebuah frase. Coba aja ganti dengan "Liam dan Dale", pasti kerasa deh kalo "Liam atau tidak" di atas itu aneh. Gak pasti juga sih, ini pendapat saia doang.


    Keesokan harinya, koran pagi memaparkan bahwa penyebab kebakaran. Sang profesor itu sendiri. Setelah ia membunuh istrinya. Dan Marcus menyaksikan semuanya. Ia tertekan dan menolak bicara. Aku memperlakukannya dengan kesabaran yang tak pernah kutahu kumiliki. Hasilnya lumayan. Dua minggu setelah peristiwa itu, Marcus dapat berbicara walaupun masih pemurung.
    Wueh, yang ini lumayan panjang nih.
    1. Keesokan harinya, koran pagi memaparkan bahwa penyebab kebakaran. Sang profesor itu sendiri.
    Disambung aja kali ya, soalnya kalimat yang pertama serasa "mandiri enggan, gabung tak mau".
    2. Potongan-potongan seperti "Setelah ia membunuh..." dan "Dan Marcus..." itu keren. Tegangnya dapet. Tapi saiang, mampet di satu paragraf. Padahal kalo dipisah jadi paragraf-satu-kalimat tegangnya bakal nambah loh.
    Begini:
    ...Sang profesor itu sendiri.

    Setelah ia membunuh istrinya.

    Dan Marcus menyaksikan semuanya. Ia tertekan dan menolak bicara. Aku...

    Namun jika gak mau dipisah seperti itu...
    3. ...lebih baik "Aku memperlakukannya..." dijadiin paragraf baru. Beneran deh, serasa lompat. Soalnya abis itu kan ada "Hasilnya..." dan "Dua minggu..." yang bener-bener melenceng dari "Keesokan harinya...". Ya ini pendapat saia sih.


    Kemampuan membaca perasaanku menyatakan bahwa setiap orang yang kami tanyai berkata jujur. Aku sempat nekad menangkap seorang pengejarku untuk mengorek informasi darinya, tetapi tak berhasil.
    Dipisah jadi paragraf baru, mungkin? Hm, saia bingung juga sih.


    Suatu ketika kami sedang berada di perpustakaan universitas, tanpa sengaja aku mendengar pembicaraan gosip dua orang mahasiswa mengenai Profesor Newman.
    Dipisah jadi dua kalimat, mungkin? Atau dijadikan seperti ini:
    - Kami sedang berada di perpustakaan universitas ketika tanpa sengaja aku mendengar pembicaraan gosip dua orang mahasiswa mengenai Profesor Newman.


    "Apa yang kau bisikan?" tanyaku tajam. "Uji coba apa yang berhubungan dengan Arcadia?" Arcadia adalah daerah padang pasir tak bertuan di sebelah barat benua ini. Konon ribuan tahun silam, di sana pernah berdiri peradaban terbesar manusia.
    Euh, kok tiba-tiba nyelip tulisan ensiklopedi di paragraf ini ya? Serasa si Noel berubah jadi Wikipedia, haha. Mungkin:
    - "Apa yang kau bisikan?" tanyaku tajam. "Uji coba apa yang berhubungan dengan Arcadia?" tanyaku sekali lagi, mengingat Arcadia merupakan daerah padang pasir tak bertuan di sebelah barat benua ini, sisa peradaban terbesar manusia ribuan tahun silam.

    BalasHapus
  7. Ia bahkan mengecat rambutnya menjadi pirang untuk mengelabui polisi yang mencarinya sebagai saksi peristiwa yang menimpa keluarganya.

    Kayaknya klo cuma rambut g ngefek deh. Kan muka masih keliatan. Kecuali klo potongan rambutnya diganti mungkin baru ngefek. Ato sekalian nyamar jadi anak cewek kayak si Joselle XD XD



    Arcadia adalah daerah padang pasir tak bertuan di sebelah barat benua ini. Konon ribuan tahun silam, di sana pernah berdiri peradaban terbesar manusia.

    Uh, kayaknya masukin infonya kurang mulus mami. Rada berasa tempelan. Mungkin bisa diganti narasinya ato gimana gitu.

    ....
    ....
    ....

    Tambah ke bawah ....
    ugh...
    kok....
    jadi berasa....
    baca campuran....
    The Host....
    sama...
    SUM O.o
    (digetok mami anggray)



    Btw ku rada hang sama mirrlith (ato apa itu cara nyepel nya)
    Jadi mirrlith itu nyawa? Nyawanya siapa?
    Apa di sini ada pembedaan antara nyawa ama jiwa juga?
    Aku bingung soalnya si Noel mirrlith kan punya nyawa, tapi ada lagi hantu Noel.
    Ditambah dengan kalimat ini:

    Aku mengerti. Tubuh ini mungkin buatan Darius, tetapi jiwa ini buatan Yang Maha Kuasa.

    Apa jiwa si Noel terbelah dua? Jadi skizofrenia (ditabok) XD XD

    Udah segitu aja
    sisanya bagus
    Meskipun adegan orang2 berbaju rapi dan pidato si darius bener2 mengingatkan aku pda SUM (lirik2 si boss)

    moga2 sukses mamiiiii

    (melihat kertas sendiri yg masih kosong ><)

    BalasHapus
  8. @xeno: iyah. nanti akan kuperjelas lagi deh.

    @abys: thank you... ^^;

    @yin: sudah kujelaskan di ym ya. tapi akan kuperjelas lagi waktu kujawab si rea bowo.

    @rea: firstly, thank you ya, rea. Komenmu sangat membantu. Aku baru memperbaiki typo-typo dan kalimat2 janggal. Mengenai plot dll, akan kucpba sesegera mungkin diperbaiki. Sepertinya kesalahanku di sini adalah aku kurang memperjelas prosesnya. Yah, kepentok kuota sebenarnya, tetapi justru itu tantangannya. Ya kan? :D

    Aku akan jawab beberapa pertanyaanmu yang bisa kujawab:
    1. mirrlith punya nyawa, bukan perasaan. perasaannya noel-copy itu adalah karena dia istimewa. di dalam tubuh mirrlith-nya itu ada tulang belulang noel-asli yang istilah kata membuat perasaan bagi si noel-copy. Hmm... kayanya aku kurang jelas di sini. Ok. ini akan kuperbaiki.

    2. hehe... oke deh. ini akan kuperjelas...

    3. Darius menjadi Tuhan karena ia merasa telah membuat individu baru. Walaupun yang ia buat itu hanya modifikasi ciptaan Tuhan. :P

    4. arrr... jawabanku sama kaya nomor 2.

    5. Kekuatan keluar saat terdesak itu maksudnya pada awalnya aja. Noel-copy kan awalnya seperti manusia biasa aja. Tapi gara2 Darius mati dan dia dikejar2, dia merasa terdesak, jadilah kekuatan itu muncul. Selanjutnya ya bisa keluar sendiri, terdesak ga terdesak.

    6. Darius menganggap Noel-copy produk gagal karena Noel-copy walaupun terbuat dari Noel-asli, mereka tetap berbeda. sifat dan segalanya.

    BalasHapus
  9. Anggra, aku udah baca! So far menurutku cerpen ini udah bagus dan buat aku nagih baca terus sampe belakang. Idenya menarik dan twist-twistnya juga interesting!
    Yang mbingungin tuh pergantian adegan nya aja, kayak setelah Noel liat Marcus palsu, terus yang dia liat dirinya di dalam tabung kaca itu. kayak aku bingung, apa ini flashback atau kejadian sekarang? setelah baca lanjut beberapa paragraf baru ngerti. Tapi sempet bingung gitu, mungkin bisa diperjelas?
    Endingnya menarik dan bikin penasaran, nagih untuk lanjutan, tanpa merasa kalau cerpen ini belom beres. Terus pertanyaanku di awal tentang kenapa cewe ini bisa baca perasaan dsb dijawab di akhir karena Noel bukan manusia. Tapi mungkin bisa ditambahin info kalau kekuatan itu didapat dari modifikasi Darius atau dsb... :)
    Tapi aku suka! Salah satu yang paling kusuka dari calon-calon FF2011. :D

    BalasHapus
  10. @feny:
    thank you apresiasinya, fen :D
    ah iya... memang kurang penjelasan. aku lagi berjuang mangkas kata nih, supaya muat buat penjelasannya.
    Kayanya inti kritikan2 ini adalah tidak adanya penjelasan mengapa si noel bisa terbentuk.. =_="

    BalasHapus
  11. Hoo. Kayak biasa, dengan alur cerita yang seru!

    Ini mungkin kedengeran aneh, tapi pas baca nyampe akhir, aku agak ngeharepin adegan-adegan aksinya bisa lebih banyak. Mungkin di sepanjang cerita bisa dikasih hint soal apa motif Prof Newman di bagian akhir? Soal perbaikan narasi, itu gimana Mbak Anggra aja deh.

    BalasHapus
  12. thank you, bang al ^^v

    ah... adegan aksi ya... inginnya sih begitu, tapi kebentur kuota. hix hix... T-T
    soal prof newman, aku memang sengaja membuat twist. Karena bisa aja prof newman ini gak bersalah, cuma pikiran si tokoh utama aja. :D

    BalasHapus
  13. Hehehe... mampir sebentar baca-baca hasil revisiannya. ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buah Insomnia: PILIHAN

Unfinished Work, That is Me (2)